Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Pancaroba Pasca Kemarau Basah

 Hujan yang masih sering terjadi saat seharusnya musim kemarau menjadikan musim hujan kali ini terasa istimewa. Perbedaan antara musim kemarau dan musim penghujan yang biasanya terlihat jelas menjadi samar. Bahkan, berdasarkan evaluasi musim kemarau BMKG, beberapa daerah tertentu yang sebelumnya juga mengalami kemarau, pada tahun ini tidak mengalami musim kemarau sama sekali. Artinya, daerah tersebut mengalami musim hujan hampir sepanjang tahun 2016. Musim hujan menurut definisi BMKG yaitu jika curah hujan yang turun pada suatu wilayah dalam satu dasarian ( 10 hari ) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Sedangkan musim kemarau tentu sebaliknya, yaitu jika curah hujan yang turun pada suatu wilayah dalam satu dasarian ( 10 hari ) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Satuan milimeter curah hujan digunakan oleh BMKG berarti ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, ti...

Memperpanjang Nafas Kesiagaan Kita

Peristiwa kebencanaan seolah tak jenuh menyambangi negeri ini. Setelah kemarau tahun lalu mengalami kekeringan, giliran banjir dan tanah longsor menyusul pada saat musim hujan. Bahkan ketika waktunya sudah masuk musim kemarau seperti saat inipun, ternyata peristiwa kebencanaan khas musim hujan, yaitu banjir dan tanah longsor, tidak serta merta lenyap. Pada tahun 2016 ini, banjir dan tanah longsor terjadi mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua.   Peristiwa banjir dan longsor yang menimbulkan banyak korban jiwa baru-baru ini yaitu banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Sumedang. Tak berhenti di daerah saja, wilayah ibu kota DKI Jakarta juga tak luput dari musibah akibat curah hujan yang tinggi. Selain menimbulkan banjir di berbagai tempat di ibu kota, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan robohnya pembatas jembatan penyeberangan orang di pasar minggu hingga menimbulkan korban jiwa pada sabtu (24/9/2016). Untuk wilayah Banten, seolah tak cukup dengan banjir bandang dan...

Sinyal Potensi Bahaya Dari Bandung

Kota Bandung, 24 oktober 2016. Hujan turun dalam durasi singkat tapi sangat deras dan tidak merata. Akibatnya, sungai dan saluran air meluap tidak mampu menampung air yang datang tiba-tiba. Jalanan menjadi layaknya sungai dengan arus yang deras.   Satu orang tewas akibat terseret arus banjir, ratusan rumah terendam, beberapa mobil dan motor hanyut, kerugian materi ditaksir lebih dari 16 Miliar. Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengaku kaget dengan banjir yang terjadi dan meminta maaf. Banjir yang tidak terduga ini seolah menjadi tanda adanya potensi bencana di awal mulainya musim hujan di Indonesia. Musim hujan tahun ini terasa sangat berbeda dibanding tahun tahun sebelumnya, yaitu musim hujan setelah kemarau basah. Masih banyaknya hujan di musim yang seharusnya kemarau, menjadikan awal musim hujan dan akhir kemarau atau biasa disebut pancaroba seolah mengejutkan. Hal ini bisa jadi karena sebelumnya hujan masih sering terjadi dan mungkin tidak memberikan dampak yang siginfikan. ...

Haima Dan Pengaruhnya Bagi Cuaca Indonesia

Hujan sangat deras seolah ditumpahkan dari langit selama berhari-hari. Angin bertiup sangat kencang hingga pohon dan bangunan pun tak kuasa tegak berdiri. Ombak menggulung seolah siap menghempaskan apapun yang dilewati. Kilat dan petir menggelegar memekakkan telinga. Banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Demikianlah gambaran ketika badai tropis atau siklon tropis melewati sebuah wilayah. Menurut BMKG, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam. Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan. ...

Banjir Yang Enggan Menyingkir

Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Banten beberapa waktu ini mengakibatkan banjir dan genangan di berbagai lokasi. Di Kabupaten Lebak, lima desa di dua kecamatan terendam banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Sabtu (22/10/2016) malam hingga Minggu dini hari (23/10/2016). Dikutip dari berbagai media, banjir tersebut akibat luapan sungai akibat meluap Sungai Cilemer dan Sungai Cisangu. Akibatnya lima desa yaitu   Desa Umbul Jaya, Taman Sari, Ciruji dan Cikeusik di Kecamatan Banjarsari serta Desa Cimenteng Jaya di Kecamatan Cibadak terrendam. Hujan juga mengakibatkan ratusan warga Rangkasbitung yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung mulai mengungsi karena sungai terus meluap.Beberapa sungai lain di Kabupaten Lebak juga mulai meluap, seperti Sungai Ciberang dan Cisimeut. Untuk wilayah Tangerang, hujan deras mengakibatkan genangan setinggi 20 cm di ruas Jalan Dipati Unus, Cibodas, Tangerang. Akibatnya banyak motor yang mogok saat mencoba melintas di lokasi Berdasa...

Kita Memang Pelupa

Entah apa yang difikirkan oleh sebagian penduduk negeri ini. Ingatan tentang peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar tahun lalu yang terjadi di Sumatera hingga Papua seolah tak tersisa di kepala mereka. Korban yang jatuh sebanyak 24 orang meninggal dunia, lebih dari 600 ribu jiwa terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), 60 juta jiwa terpapar asap dan sebanyak 2,61 juta hektare hutan dan lahan terbakar, seolah lenyap dari ingatan. Kerugian materiil sebesar 221 Triliun, sebagaimana dihitung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seakan hanya angka di atas kertas. Kejadian kebakaran hutan tahun ini menjadi saksi betapa pendeknya memori sebagian anak bangsa akan tragisnya dampak bencana. Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, akan tetapi masih terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan saat curah hujan yang tinggi tentu merupakan sebuah ironi. Dampaknya juga telah dirasakan oleh penduduk di sekitar terjadinya karhutla hingga negara tetangga....

Andai Badai Matthew Melintasi Indonesia

1000 lebih korban meninggal di Haiti, akibat terjangan badai Matthew. Pemakaman massalpun terpaksa dilakukan di negara dengan penduduk sekitar 10 juta orang itu. Wabah kolera segera menyebar dan mengancam jutaan penduduk yang terdampak bencana badai. Sebagaimana dikutip dari Reuters, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyatakan bahwa sebanyak 1,4 juta warga Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. Tak hanya di Haiti, badai yang disebut sebagai badai yang terburuk sepanjang satu dekade di karibia itu juga mengakibatkan kerusakan di negara lainnya seperti Republik Dominika, Jamaika, Kuba, Bahama dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, Korban tewas akibat topan Matthew yang menerjang wilayah Amerika Serikat (AS) korban tewas berjumlah 19 orang. Sedangkan sedikitnya 1,6 juta warga di lima negara bagian AS terpaksa hidup tanpa aliran listrik. Presiden Obama juga menetapkan keadaan darurat untuk negara bagian Georgia dan Florida. Dikutip dari laman resmi gedung putih, Obama me...

Kemarau Basah Dan Demam Berdarah

Meskipun seharusnya saat ini sebagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau, akan tetapi terjadi kondisi yang tidak lazim yaitu berupa peningkatan curah hujan di berbagai daerah. Dampaknya negatifnya sudah dirasakan oleh masyarakat. Berbagai peristiwa kebencanaan seperti banjir dan tanah longsor terjadi di banyak tempat. Selain menimbulkan kerusakan pada harta dan benda, bencana tersebut juga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa Selain mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor, peningkatan curah hujan ini juga berpotensi menimbulkan salah satu penyakit khas wilayah tropis yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan sampai sekarang belum ditemukan obatnya ini memang termasuk penyakit yang berbahaya di Indoneisa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , sebagaimana yang dikutip dari Buletin Jendela Epidemologi Kementrian Kesehatan tahun 2010, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009 Indonesia mendapatkan predikat  negara de...

Mewaspadai Mewabahnya Zika Saat Kemarau Basah

Perkembangan kasus Zika di kawasan Asia Tenggara cukup mengkhawatirkan. Bahkan, seorang WNI di Singapura dilaporkan telah terjangkiti virus ini. Muncul kekhawatiran terjadi wabah virus yang diduga berkaitan dengan mikrosefali atau menyusutnya ukuran otak pada bayi-bayi ini di Indonesia. Sejumlah langkah juga telah dilakukan pemerintah guna menghalangi penyebaran virus ini ke Indonesia. seperti mengeluarkan travel advisory yaitu saran untuk berhati-hati atau tidak mengunjungi Singapura dan juga pemasangan alat pemindai suhu tubuh di sejumlah bandara Kekhawatiran tentang mewabahnya virus Zika tentu sangat beralasan. Penyebaran virus ini terlihat meningkat di kawasan Asia Tenggara. Dikutip dari BBC, berdasarkan laporan resmi pemerintah Singapura, sampai 29 September 2016 terdapat 298 kasus. Di Malaysia dan Filipina juga telah ditemukan kasus penderita virus Zika. Sedangkan Otoritas kesehatan Thailand pada Jum’at (30/09/2016) mengkonfirmasi adanya bayi yang lahir dengan mikrosefali akib...